Keindahan yang Tersembunyi

Selasa, 13 Januari 2015


Travel Feature
Liburan akhir tahun 2014 ini adalah liburan yang cukup panjang untuk dilewatkan. Kali ini aku habiskan liburanku bersama keluarga di kota asal kami “Klaten” namanya. Terlalu banyak kenangan yang telah kami lewati saat itu, terutama saat kami berkunjung ke Museum Gula Jawa Tengah. Selama ini kami hanya melewati museum itu begitu saja, betapa tidak itu seperti banggunan pabrik tua yang sudah tak terpakai. Namun kali ini kami berniat mengunjunginya dengan sedikit harapan agar hati kami bisa berbunga.
Hari itu terasa sangat panas dengan keadaan didalam mobil yang membuat badan sakit, ahirnya mobil kami menepi menuju  sebuah bangunan pabrik tua yang bertuliskan “Museum Gula Jawa Tengah”. Terdengar begitu tidak meyakinkan karena sekilas bangunan ini tampak usang tak membuat diri ini tergugah.
Aku injakkan kakiku satu persatu pada tanah yang gersang namun kulihat senyum kecil seperti merasa puas dari adik kecilku. Pandangannya tertuju pada kereta tua yang akan segera beroprasi dengan bayak penumpang yang kebanyakan wisatawan. Dia mulai menarikku dengan senang agar kami bisa menaiki kereta itu. Aku sedikit tertarik untuk menaikinya, ku lihat kereta ini masih memakai jalan kereta yang cukup unik. Aku menduduki bangku paling depan pada gerbong paling akhir, “catnya dibuat warna warni untuk menarik hati para wisatawan” itulah yang ada dipikirku. Kemudian kereta itu berjalan sesuai jalurnya, tidak begitu tertarik dengan awalan kami berjalan tetapi saat gerbongku memasuki sebuah jalan yang lain aku merasa sangat tertarik, ya aku seperti melihat keadaan zaman Hindia-Belanda. Angin berhembus membelai rambutku, membuatku merasa segar ditengah terik matahari. Ini ku rasakan saat melihat semua bangunan tua di sekelilingku, ini semua membuatku merasa mereka mengelilingiku seakan ingin menunjukan sesuatu tersembunyi. Banyak sekali bangunan seperti rumah dinas ala arsitektur Hindia-Belanda dengan jalan-jalan kecil yang mengarah ke suatu tempat. Aku melihat ke bawah kereta dan ku temui banyak rel kereta yang menuju ke sebuah bangunan tua belanda yang cukup besar disana tertuliskan “Bengkel Peralatan” dengan bermacam alat-alat seperti kereta ini. Aku serasa ingin berjalan sendiri menelusuri apa yang ada dihadapanku ini, seperti kebiasaanku aku ingin tahu semua hal. Setelah itu kami menyusuri banyak bangunan penunjang pabrik tua ini dan semuanya masih berfungsi. Sungguh begitu indah dimata dan ini membuat rasa haus akan sejarah terobati karna aku melihatnya sendiri.
Kereta itu berhenti kembali ke area kami menaikinya, kami mulai mengeluarkan senyum-senyum kepuasan seperti ingn berkata “lagi...lagi...lagi”. Hasrat kami pun terobati ketika kami mulai beranjak ke museum utama yang terlihat besar itu. Langkah kami seperti tak terasa lelah untuk melihat-lihat apa yang ada di dalam museum itu. Waw, ini sangatlah detail. Semua cara pengolahan gula dari cara tradisional hingga modern ada disini, bahkan hama di tahun dibangunnya pabrik ini masih disimpan dengan baik. Semuanya disini cukup terawat dengan segala kondisi yang sudah dimakan usia, melihat barang-barang antikpun membuat seperti berada di zaman dahulu.
Kami melangkah keluar gedung tua itu dan mulai merambah ke gedung selanjutnya, gedung rekreasi keluarga. Gedung ini dibuat untuk anak-anak dan keluarga, terdapat sebuah taman bermain, kolam renang, dan terapi ikan, sungguh seperti tempat yang lengkap. Tidak hanya itu di museum yang indah ini terdapat dua gedung yang disediakan untuk sebuah acara yang cukup besar, bahkan di sediakan home stay yang bisa membuat kita seperti tinggal di zaman dahulu. Museum ini dilengkapi dengan taman dan air mancur yang begitu indah desain yang menarik didalamnya. Aku sangat merugi mengapa tidak dari dahuku saja aku berkunjung kemari. Dengan kepuasan yang aku dapat kali ini aku ingin kembali berkunjung ke museum ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS