Travel Feature
Liburan
akhir tahun 2014 ini adalah liburan yang cukup panjang untuk dilewatkan. Kali
ini aku habiskan liburanku bersama keluarga di kota asal kami “Klaten” namanya.
Terlalu banyak kenangan yang telah kami lewati saat itu, terutama saat kami
berkunjung ke Museum Gula Jawa Tengah. Selama ini kami hanya melewati museum
itu begitu saja, betapa tidak itu seperti banggunan pabrik tua yang sudah tak
terpakai. Namun kali ini kami berniat mengunjunginya dengan sedikit harapan
agar hati kami bisa berbunga.
Hari
itu terasa sangat panas dengan keadaan didalam mobil yang membuat badan sakit,
ahirnya mobil kami menepi menuju sebuah
bangunan pabrik tua yang bertuliskan “Museum Gula Jawa Tengah”. Terdengar
begitu tidak meyakinkan karena sekilas bangunan ini tampak usang tak membuat
diri ini tergugah.
Aku
injakkan kakiku satu persatu pada tanah yang gersang namun kulihat senyum kecil
seperti merasa puas dari adik kecilku. Pandangannya tertuju pada kereta tua
yang akan segera beroprasi dengan bayak penumpang yang kebanyakan wisatawan.
Dia mulai menarikku dengan senang agar kami bisa menaiki kereta itu. Aku
sedikit tertarik untuk menaikinya, ku lihat kereta ini masih memakai jalan
kereta yang cukup unik. Aku menduduki bangku paling depan pada gerbong paling
akhir, “catnya dibuat warna warni untuk menarik hati para wisatawan” itulah
yang ada dipikirku. Kemudian kereta itu berjalan sesuai jalurnya, tidak begitu
tertarik dengan awalan kami berjalan tetapi saat gerbongku memasuki sebuah
jalan yang lain aku merasa sangat tertarik, ya aku seperti melihat keadaan
zaman Hindia-Belanda. Angin berhembus membelai rambutku, membuatku merasa segar
ditengah terik matahari. Ini ku rasakan saat melihat semua bangunan tua di
sekelilingku, ini semua membuatku merasa mereka mengelilingiku seakan ingin
menunjukan sesuatu tersembunyi. Banyak sekali bangunan seperti rumah dinas ala
arsitektur Hindia-Belanda dengan jalan-jalan kecil yang mengarah ke suatu
tempat. Aku melihat ke bawah kereta dan ku temui banyak rel kereta yang menuju
ke sebuah bangunan tua belanda yang cukup besar disana tertuliskan “Bengkel
Peralatan” dengan bermacam alat-alat seperti kereta ini. Aku serasa ingin
berjalan sendiri menelusuri apa yang ada dihadapanku ini, seperti kebiasaanku
aku ingin tahu semua hal. Setelah itu kami menyusuri banyak bangunan penunjang
pabrik tua ini dan semuanya masih berfungsi. Sungguh begitu indah dimata dan ini
membuat rasa haus akan sejarah terobati karna aku melihatnya sendiri.
Kereta
itu berhenti kembali ke area kami menaikinya, kami mulai mengeluarkan
senyum-senyum kepuasan seperti ingn berkata “lagi...lagi...lagi”. Hasrat kami
pun terobati ketika kami mulai beranjak ke museum utama yang terlihat besar
itu. Langkah kami seperti tak terasa lelah untuk melihat-lihat apa yang ada di
dalam museum itu. Waw, ini sangatlah detail. Semua cara pengolahan gula dari
cara tradisional hingga modern ada disini, bahkan hama di tahun dibangunnya
pabrik ini masih disimpan dengan baik. Semuanya disini cukup terawat dengan
segala kondisi yang sudah dimakan usia, melihat barang-barang antikpun membuat
seperti berada di zaman dahulu.
Kami
melangkah keluar gedung tua itu dan mulai merambah ke gedung selanjutnya,
gedung rekreasi keluarga. Gedung ini dibuat untuk anak-anak dan keluarga,
terdapat sebuah taman bermain, kolam renang, dan terapi ikan, sungguh seperti
tempat yang lengkap. Tidak hanya itu di museum yang indah ini terdapat dua
gedung yang disediakan untuk sebuah acara yang cukup besar, bahkan di sediakan
home stay yang bisa membuat kita seperti tinggal di zaman dahulu. Museum ini
dilengkapi dengan taman dan air mancur yang begitu indah desain yang menarik
didalamnya. Aku sangat merugi mengapa tidak dari dahuku saja aku berkunjung
kemari. Dengan kepuasan yang aku dapat kali ini aku ingin kembali berkunjung ke
museum ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar